PALAPA BOLA Zona Degaradasi ke Perebutan Juara: Pelatih Lama Tidak Menginginkan Saya
Persib Bandung pernah terjebak di zona degradasi BRI Liga 1 2023/2024. Pada pekan kedelapan, Maung Bandung terpuruk di posisi ke-16 dengan delapan poin.
Sekarang, situasinya berubah 180 derajat. Persib di ambang juara BRI Liga 1. Maung Bandung telah menggapai babak final. Tinggal mengalahkan Madura United dalam dua leg.
Ketika terseok-seok di zona merah itu, Persib telah dilatih Bojan Hodak. Namun, situasinya masih dalam transisi pergantian kepelatihan dari Luis Milla yang hanya memimpin pada tiga partai awal di musim ini.
Pelan-pelan, Persib mulai bangkit. Sejak pekan kedelapan BRI Liga 1, Maung Bandung di bawah komando Hodak hanya kalah dua kali. Sisanya, 16 kali menang dan sepuluh kali seri.
Nick Kuipers menjadi salah satu kunci pendorong kebangkitan Persib di musim ini. Bermain lugas dan disiplin, bek kelahiran Belanda itu tampil 30 kali, dengan 28 di antaranya sebagai starter.
“Banyak hal terjadi sebelumnya tetapi saya pikir dari saat kami memulai musim, kami memiliki satu tujuan dan itu menjadi juara bahkan dengan pelatih sebelumnya dan dengan pelatih Hodak,” ujar Nick Kuipers.
Kuipers juga flashcback pada awal musim ketika Luis Milla disebutnya tidak ingin ia bertahan di Persib. Namun, kedatangan Hodak membawa angin segar untuk pesepak bola berumur 31 tahun ini.
“Jadi dari sudut pandang itu, tidak ada yang berubah. Tentu saja, bagi saya pribadi, situasinya berbeda karena pelatih sebelumnya sebenarnya tidak ingin saya tetap di Persib,” tambahnya.
“Tapi bagi saya pribadi, pelatih memberi saya kepercayaan diri, memasukkan saya kembali ke tim. Jadi bagi saya, ini adalah perubahan besar,” tutur Nick Kuipers.
“Dan saya pikir dia menyatukan tim dan kami memiliki satu tujuan, mencapai final. Dan jika kami mencapai final, maka itu adalah permainan yang berbeda.”
“Dan kemudian kami harus memastikan kami memenangkan pertandingan ini. Jadi saya pikir bagi saya, itu adalah perubahan terbesar,” imbuh Nick Kuipers.